BIOGRAFI SAYYID AHMAD KHAN DAN PEMBAHARUANNYA (TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM DI INDIA)
Sayyid Ahmad Khan merupakan tokoh pembaharuan Islam di India yang lahir ketika terjadi hiruk pikuk politik Kekuasaan Islam di India. Selain Khan, tokoh pembaharuan islam India adalah Muhamad Iqbal, silahkan sentuh untuk membacanya.
Pada masa itu kerajaan Mughal sedang mengalami keruntuhan di tambah juga para pedagang Inggris di India semakin kokoh. Pada abad ke-18, kerajaan Mungal sedang mengalami krisis. Pengaruhnya mulai terkikis oleh berbagai pemberontakan. Seperti pemberontakan oleh orang-orang Hindu militan di provinsi Bombai. Kekacauan itu membuat para pedagang Inggris mengambil wilayah Banggala ke tangan mereka. Posisi politik mereka untuk memperkuat pengaruh dagangnya di India.
Perjalanan pendidikannya juga sangat bagus. Di antaranya, sebagai seorang muslim ia belajar membaca al Qur’an. Kemudian belajar berbagai bahasa seperti bahasa Persia dan Arab. Juga belajar tentang matematika, geometrid dan ilmu kedokteran.
Dari sisi karier politik, ia mempunyai kiprah yang cukup berarti. Ia adalah pembela golongan Islam dari tuduhan Inggris setelah peristiwa pemberontakan 1857 M. Di samping menolong orang Islam. Ia juga mencegah terjadinya kekerasan terhadap orang Inggris dari usaha pembantaian yang dipimpin oleh Nawab Mahmud Khan.
Ketika orang Inggris mencurigai muslim sebagai dalang pemberontakan. Ia menjelaskan kepada Inggris bahwa kaum muslimin bukan pemberontak. Gerakan umat Islam, jelasnya kepada Inggris, terjadi karena terjadi intervensi Inggris dalam soal agama dan tiadanya perwakilan dari Islam di parlemen. Masyarakat muslim mengira Inggris akan mengganti agama mereka menjadi agama kristen. Kemudian Inggris tidak memahami itu, inilah yang mengakibatkan terjadi ketegangan antara Inggris dan umat Islam.
Langkah-langkah Sayyid Ahmad Khan berhasil. Pemerintah Inggris semakin mempercayai umat Islam dan umat Islam semakin percaya kepada Inggris. Dari perdamaian tersebut, umat Islam kemudian menghasilkan buah manis. Umat Islam India pada waktu itu berhasil membuat perguruan tinggi yang maju seperti di Eropa.
Secara garis besar, pemikiran pembaharuan ahmad Khan dibagi menjadi dua, yaitu pembaharuan pemikiran keagamaan dan pembaharuan di bidang pemikiran sosial dan reformasi.
Kemudian dia mengatakan bahwa meskipun dia terlahir di keluarga yang sudah beragama Islam, tetapi ia menjadi muslim bukan karena keadaan tersebut. Ia menjadi muslim karena hasil riset yang mendalam terhadap Islam, sehingga keyakinan dia terhadap Islam menjadi sangat mantab. Begitu apa yang dikatakan oleh Siddiqui.
Ketika dialektika yang digunakan adalah Islam tidak bertentangan dengan agama, maka sesungguhnya teknologi dapat memperkuat keyakinan agama seseorang, termasuk kepadanya. Maka kerja sama dengan barat terus ia lakukan untuk terus melakukan asimilasi kebudayaan hingga masyarakat Islam maju.
Untuk merespons tantangan barat, Khan melakukan reformasi di bidang moral, sosial dan akidah serta praktek-praktek keagamaan Islam secara kritis dan rasional. Hanya dengan begitu, Islam sebagai agama yang benar dalam mengatur persoalan dunia akan terwujud.
Al Qur’an dan hadis adalah referensi utama umat Islam. Selain itu tidak bisa dijadikan dasar kecuali diteliti terlebih dahulu. Maka tidak masalah baginya jika tidak berpatokan pada ulama terdahulu dalam memahami ajaran Islam. Al Qur’an dan hadis harus ditafsirkan ulang sesuai dengan perkembangan zaman. Antara al Qur’an dan hukum alam tidak akan ada pertentangan. Maka mengkaji sains akan memperkuat keyakinan masyarakat terhadap Islam. Namun pemikiran ini mendapatkan kritikan keras bahkan kecaman dari ulama tradisional hingga menuduhnya sebagai kafir.
Ijmak tidak dapat dipakai oleh umat Islam saat ini. Karena umat Islam saat ini mengalami problem yang berbeda dengan masa lampau. Maka permasalahan umat Islam kini harus diselesaikan sendiri dengan berijtihad. Ijtihad adalah instrumen yang dapat merealisasikan kondisi objektif yang dihadapi agama. Dengan ijtihad permasalahan baru dapat direspons oleh umat Islam sesuai dengan kondisi zaman.
Islam sebagai agama yang agung, sangat menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi. Nabi Muhammad sangat menghargai orang lain. Islam mengatakan bahwa penghormatan yang diberikan kepada selain Nabi, sama halnya dengan penghormatan kepada nabi. Maka umat Islam hendaknya mengikuti ajaran tersebut. Manusia diberikan kebebasan untuk berkreasi asal tidak mengganggu kebebasan orang lain. Dalam kehidupan bersosial, sangat dibutuhkan kerja sama antar sesama manusia.
Di bidang politik, salah satu tokoh pembaharuan Islam di dunia itu menyarankan umat Islam untuk tidak berpolitik sebelum ia pergi ke Eropa untuk meningkatkan intelektualnya. Tanpa ketinggian kecerdasan rakyat, akan sulit membawa rakyat itu ke gelanggang politik dan sosial. Yang terpenting adalah tercapainya kemajuan masyarakat, beru kemudian diajak membicarakan soal politik. Kemajuan Islam tidak akan dicapai melalui politik, tapi melalui kemajuan intelektual.
Selain berkontribusi di bidang ajaran-ajaran Islam seperti yang telah dijelaskan di atas, Khan juga berjasa di bidang keagamaan dan sosial. Usaha yang selama ini dia lakukan telah mampu mempersempit jarak kesenjangan intelektual antara zaman pertengahan dan zaman modern.
Ia membangun universitas yang di dalamnya terdapat mata kuliah yang berkaitan dengan pengetahuan modern serta sangat terbuka atau tidak eksklusif. Untuk meningkatkan pendidikan umat Islam secara nasional lalu ia adakan konferensi pendidikan tingkat nasional.
Idenya yang lain ialah ia menolak hukuman Islam yang sudah tidak relevan lagi, seperti potongan tangan bagi pencuri, perbudakan dan beberapa tradisi Islam seperti poligami. Kemudian ia mengubah cara pandangan terhadap doa. Baginya, doa merupakan suatu langkah untuk merasakan kehadiran Tuhan bukan untuk meminta sesuatu dari Tuhan.
Sudah dijabarkan oleh penulis tentang Biografi Sayyid Ahmad Khan beserta pemikiran pembaharuannya. Dari apa yang disampaikan tadi, maka ia sangat pantas untuk diberikan sebuah anugerah berupa tokoh pembaharu Islam di India yang cukup besar.
Pada masa itu kerajaan Mughal sedang mengalami keruntuhan di tambah juga para pedagang Inggris di India semakin kokoh. Pada abad ke-18, kerajaan Mungal sedang mengalami krisis. Pengaruhnya mulai terkikis oleh berbagai pemberontakan. Seperti pemberontakan oleh orang-orang Hindu militan di provinsi Bombai. Kekacauan itu membuat para pedagang Inggris mengambil wilayah Banggala ke tangan mereka. Posisi politik mereka untuk memperkuat pengaruh dagangnya di India.
Biografi Sayyid Ahmad Khan
Delhi adalah negara tempat ia lahir tepatnya pada 17 Oktober 1817 M. Ia wafat pada usia 81 tahun yaitu pada 27 Maret 1898. ia merupakan seorang habib atau keturunan nabi melalui Husein R.A. maka Sayyid merupakan gelar baginya.Perjalanan pendidikannya juga sangat bagus. Di antaranya, sebagai seorang muslim ia belajar membaca al Qur’an. Kemudian belajar berbagai bahasa seperti bahasa Persia dan Arab. Juga belajar tentang matematika, geometrid dan ilmu kedokteran.
Sayyid Ahmad Khan Tokoh Pembaharuan Islam Di India |
Ketika orang Inggris mencurigai muslim sebagai dalang pemberontakan. Ia menjelaskan kepada Inggris bahwa kaum muslimin bukan pemberontak. Gerakan umat Islam, jelasnya kepada Inggris, terjadi karena terjadi intervensi Inggris dalam soal agama dan tiadanya perwakilan dari Islam di parlemen. Masyarakat muslim mengira Inggris akan mengganti agama mereka menjadi agama kristen. Kemudian Inggris tidak memahami itu, inilah yang mengakibatkan terjadi ketegangan antara Inggris dan umat Islam.
Langkah-langkah Sayyid Ahmad Khan berhasil. Pemerintah Inggris semakin mempercayai umat Islam dan umat Islam semakin percaya kepada Inggris. Dari perdamaian tersebut, umat Islam kemudian menghasilkan buah manis. Umat Islam India pada waktu itu berhasil membuat perguruan tinggi yang maju seperti di Eropa.
Pemikiran pembaharuan Sayyid Ahmad Khan
Sebagai seorang Muslim modernis dan pembaharu Islam di India, Sayyid Ahmad Khan berusaha untuk memajukan Islam dengan cara memurnikan ajaran Islam serta menyesuaikannya dengan konteks kemodernan. Caranya ialah penafsiran ulang terhadap ajaran Islam, mengadopsi sains dan teknologi barat serta membentuk komunitas/organisasi untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam.Secara garis besar, pemikiran pembaharuan ahmad Khan dibagi menjadi dua, yaitu pembaharuan pemikiran keagamaan dan pembaharuan di bidang pemikiran sosial dan reformasi.
Pembaharuan di Bidang Pemikiran Keagamaan
Perjalanan ke Inggris pada 1857 M tampaknya memberikan pengaruh yang luar biasa kepada perkembangan pemikiran Sayyid Ahmad Khan. Pada pemikiran pembaharuannya bersifat puritan, sektarian dan apologetik. Namun sebaliknya setelah tahun 1857 M, berubah menjadi rasional, dinamis dan pragmatis.Kemudian dia mengatakan bahwa meskipun dia terlahir di keluarga yang sudah beragama Islam, tetapi ia menjadi muslim bukan karena keadaan tersebut. Ia menjadi muslim karena hasil riset yang mendalam terhadap Islam, sehingga keyakinan dia terhadap Islam menjadi sangat mantab. Begitu apa yang dikatakan oleh Siddiqui.
Ketika dialektika yang digunakan adalah Islam tidak bertentangan dengan agama, maka sesungguhnya teknologi dapat memperkuat keyakinan agama seseorang, termasuk kepadanya. Maka kerja sama dengan barat terus ia lakukan untuk terus melakukan asimilasi kebudayaan hingga masyarakat Islam maju.
Untuk merespons tantangan barat, Khan melakukan reformasi di bidang moral, sosial dan akidah serta praktek-praktek keagamaan Islam secara kritis dan rasional. Hanya dengan begitu, Islam sebagai agama yang benar dalam mengatur persoalan dunia akan terwujud.
Al Qur’an dan hadis adalah referensi utama umat Islam. Selain itu tidak bisa dijadikan dasar kecuali diteliti terlebih dahulu. Maka tidak masalah baginya jika tidak berpatokan pada ulama terdahulu dalam memahami ajaran Islam. Al Qur’an dan hadis harus ditafsirkan ulang sesuai dengan perkembangan zaman. Antara al Qur’an dan hukum alam tidak akan ada pertentangan. Maka mengkaji sains akan memperkuat keyakinan masyarakat terhadap Islam. Namun pemikiran ini mendapatkan kritikan keras bahkan kecaman dari ulama tradisional hingga menuduhnya sebagai kafir.
Ijmak tidak dapat dipakai oleh umat Islam saat ini. Karena umat Islam saat ini mengalami problem yang berbeda dengan masa lampau. Maka permasalahan umat Islam kini harus diselesaikan sendiri dengan berijtihad. Ijtihad adalah instrumen yang dapat merealisasikan kondisi objektif yang dihadapi agama. Dengan ijtihad permasalahan baru dapat direspons oleh umat Islam sesuai dengan kondisi zaman.
Pemikiran Pembaharuan di Bidang Sosial dan Reformasi
Menariknya dari konsep sosialnya ialah bahwa ia menjalankan konsep sosial berangkat dari ajaran agama Islam yang ia anut. Berbeda dengan barat yang kemajuan pemikiran orang Eropa yang dilahirkan justru dari memberontak terhadap kristen. Menurutnya, umat Islam mampu maju seperti Eropa tanpa harus menentang Islam.Islam sebagai agama yang agung, sangat menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi. Nabi Muhammad sangat menghargai orang lain. Islam mengatakan bahwa penghormatan yang diberikan kepada selain Nabi, sama halnya dengan penghormatan kepada nabi. Maka umat Islam hendaknya mengikuti ajaran tersebut. Manusia diberikan kebebasan untuk berkreasi asal tidak mengganggu kebebasan orang lain. Dalam kehidupan bersosial, sangat dibutuhkan kerja sama antar sesama manusia.
Di bidang politik, salah satu tokoh pembaharuan Islam di dunia itu menyarankan umat Islam untuk tidak berpolitik sebelum ia pergi ke Eropa untuk meningkatkan intelektualnya. Tanpa ketinggian kecerdasan rakyat, akan sulit membawa rakyat itu ke gelanggang politik dan sosial. Yang terpenting adalah tercapainya kemajuan masyarakat, beru kemudian diajak membicarakan soal politik. Kemajuan Islam tidak akan dicapai melalui politik, tapi melalui kemajuan intelektual.
Selain berkontribusi di bidang ajaran-ajaran Islam seperti yang telah dijelaskan di atas, Khan juga berjasa di bidang keagamaan dan sosial. Usaha yang selama ini dia lakukan telah mampu mempersempit jarak kesenjangan intelektual antara zaman pertengahan dan zaman modern.
Ia membangun universitas yang di dalamnya terdapat mata kuliah yang berkaitan dengan pengetahuan modern serta sangat terbuka atau tidak eksklusif. Untuk meningkatkan pendidikan umat Islam secara nasional lalu ia adakan konferensi pendidikan tingkat nasional.
Idenya yang lain ialah ia menolak hukuman Islam yang sudah tidak relevan lagi, seperti potongan tangan bagi pencuri, perbudakan dan beberapa tradisi Islam seperti poligami. Kemudian ia mengubah cara pandangan terhadap doa. Baginya, doa merupakan suatu langkah untuk merasakan kehadiran Tuhan bukan untuk meminta sesuatu dari Tuhan.
Sudah dijabarkan oleh penulis tentang Biografi Sayyid Ahmad Khan beserta pemikiran pembaharuannya. Dari apa yang disampaikan tadi, maka ia sangat pantas untuk diberikan sebuah anugerah berupa tokoh pembaharu Islam di India yang cukup besar.
Post a Comment for "BIOGRAFI SAYYID AHMAD KHAN DAN PEMBAHARUANNYA (TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM DI INDIA)"