Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Filsafat Secara Umum Lengkap dengan Referensi

Pengertian filsafat secara umum bisa kita kategorikan menjadi dua, di antaranya ialah pengertian filsafat menurut bahasa dan istilah.
Sejak awal lahirnya filsafat, pengertiannya secara umum memang belum dibahas. Hanya saja istilah filsafat dalam buku-buku tentang filsafat, mulai diperbincangkan sekitar 6 abad SM bersamaan dengan lahirnya gagasan filosofis.
Lahirnya pemikiran filsafat yang dipelopori oleh para filosof Yunani klasik seperti Thales, Socrates dan lainnya, telah mampu menyelamatkan manusia dari belenggu mitos. Mitos pada waktu itu merupakan penyakit kebodohan bagi manusia, maka filsafat lahir untuk membebaskan seluruh umat manusia dari kebodohan. Di sini lah tampaknya filsafat tampil sebagai pahlawan yang mempelopori kemajuan era ini.

Pengertian Filsafat secara Etimologi

Filsafat memberikan cahaya bagi kebodohan
Filsafat memberikan cahaya bagi manusia bodoh
Pengerrtian filsafat secara bahasa. Filsafat lahir tepat ketika filosof pertama Yunani, Thales mulai berfilsafat. Namun istilah filsafat pertamakali digunakan oleh filosof yang benama Phytagoras (572-497 SM).[1] Phytagoras ialah filosof yang lahir beberapa generasi setelah Thales. Istilah yang ia gunakan tentu ialah Philosophia. Philosophia adalah dua kata yaitu philo dan shopia. Philo artinya cinta. Sedangkan shopia mengandung arti kebijaksanaan atau pandai. Sedangkan philosophia diartikan oleh Phytagoras sebagai cinta terhadap kesenangan, kegiatan dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk keselamatan dalam hal keagamaan.Ketika ditanya tentang "apakah ia adalah seseorang yang bijak sana?" Pytaghoras mengatakan dirinya merupakan seorang yang hanya mencintai kebijaksanaan (love of Wisdom).
Yang menjadi pertanyaan adalah istilah filsafat yang biasa digunakan berasal dari bahasa apa? Jika kita katakan bahwa filsafat berasal dari bahasa Yunani, seharusnya istilah yang digunakan bukan filsafat tapi pilsafat karena diserap dari istilah phyloshopia. Lalu jika bukan dari istilah Yunani tersebut lalu kata filsafat berasal dari bahasa mana?
Sebagian para tokoh seperti Harun Nasution mengatakan bahwa kata filsafat bukan merupakan serapan langsung dari bahasa Yunani. Menurutnya kata filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu falsafah yang berarti kebijaksanaan. Maka dari itu, Harun lebih lanjut mengatakan bahwa kata yang dipakek lebih tepa menggunakan kata Falsafah daripada kata filsafat. Sedangkan dalam seseorang yang mempunyai pemikiran filsafat disebut dengan istilah filsuf sebagaimana dijelaskan dalam kamus bahasa Indonesia.
Sedangkan dalam Kamus Filsafat yang ditulis oleh Louren Bagus pada tahun 1996 kata filsafat diartikan sebagai sebuah cinta akan kebijaksanaan. Maka dari itu, filsafat dapat bermakna bahwa manusia tidak akan pernah dapat memiliki pengertian yang sempurna tentang segala sesuatu yang disebut sebagai kebijaksanaan. itulah sebabnya manusia akan terus melakukan pencarian terhadap kebijaksanaan tanpa kenal berhenti.
Dari apa yang telah kita bahas di atas, tampaknya dapat kita simpulkan bahwa arti filsafat ialah cinta akan kebijakan. Sedangkan orang yang berfilsafat ialah seseorang yang mencintai kebijaksanaan.


Pengertian Filsafat secara Terminologi

Secara istilah falsafah bermakna sebagai upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas. Bisa juga sebagai upaya untuk melukiskan hakikat ralitas akhir dan dasar serta nyata. Atau upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya dan nilainya.Pengertian filsafat menurut istilah bisa kita dekati menggunakan pengertian para tokoh filsafat yang telah memberikan makna beragam terhadap pengertian falsafah.

Pengertian Filsafat menurut Para Ahli Di Barat

Pengertian filsafat secara umum dimaknai oleh para filosof dengan pemahaman yang begitu berbeda. Setiap filosof tampaknya mempunyai sudut pandang yang berbeda, sehingga mereka mempunyai definisi yang berbeda pula terhadap makna filsafat. Socrates memaknai istilah filsafat sebagai pengetahuan tentang dirinya sendiri melalui pencapaian kejelasan konseptual.
Pengertian tersebut berbeda dengan perspektif Descartes. Bagi Descartes, falsafah ialah penyinkapan kebenaran terakhir. Tolok ukurnya ditemukan dengan cara mendesak keraguan sampai kepada batas terakhir. Maka tersingkaplah batas itu, yaitu kepastian mengenai eksistensinya sendiri. Ini tertuang dalam landasan epistemologinya “aku berpikir, maka aku ada.”
Aristoteles pun tidak ketinggalan dalam berkomentar tentang definisi falsafat. Menurutnya filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda yang ada. Maka dari itu, falsafah bersifat ilmu yang sangat umum. Tugas-tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Selain tiga tokoh tersebut, Cicero juga memberikan definisi terhadap filsafat. Baginya, filsafat dianggap sebagai ibu dari seni. Di samping itu, ia juga mendefinisikan filsafat dengan istilah ars vitae yang berarti seni kehidupan. Maka filsafat bagi Cicero adalah induk dari segala ilmu tentang seni kehidupan.
Plato juga memberikan pendapatnya tentang filsafat. Filsafat dalam tafsirannya ialah pengetahuan tentang segala yang ada yang hakiki. Maka filsafat dapat kita pahami sebagai ilmu yang berusaha terus menerus untuk mencapa suatu kebenaran yan hakiki. Kebenaran yang hakiki tidak lain merupakan ilmu universal yang tetap tak berubah-ubah.
Hukum sebab akibat merupakan teori banyak dibahas dalam filsafat. Maka dari itu Thomas Hobbes memaknai filsafat sebagai pengetahuan menjelaskan menganai hasil dan sebab dari hasilnya.
Berbeda dengan Johann Gotlich Fickte. Filsafat baginya merupakan induk dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum. Filsafat menjadi dasar bagi segala ilmu. Maka dari itu Filsafat memperbincangkan seluruh bidang serta semua jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Imanuel Kant berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu pengetahuan inti dan pangkal dari segala pengetahuan mencakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan antropologi. Pertanyaan bagi empat persoalan tersebut ialah apakah yang dapat kita ketahui? (metafisika). Apakah yang boleh kita kerjakan? (etika). Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama). Apakah yang dinamakan manusia? (anthroposlogi)
Filosof Barat seperti Bertrand Russel memberikan pengertian falsafat. Menurutnya filsafat secara khusus bisa dipahami sebagai suatu yang berada di tengah antara teologi dan sains. Filsafat tentang pemikiran tentang problematika-problematika definisi pengetahuan yang tidak bisa dipastikan. Namun seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia ketimbang wahyu dan tradisi.
Bagi Paul Nartorp falsafah dimaknai sebagai ilmu dasar yang hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.
Harold H. Titus membagi pengertian filsafat menjadi beberapa. Di antaranya ialah falsafah adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Di samping itu ia juga mengartikan falsafat sebagai suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Tidak hanya itu Horald juga mendefinisikan falsafah dengan pengertian suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
Ilmuwan barat, Stephen R. Toulmin memahami filsafat sebagai salahsatu cabang ilmu. Maka bisa dikatakan bahwa filsafat merupakan filsafat ilmu. Filsafat ilmu ialah suatu filsafat yang mencoba menjelaskan segala unsur-unsur yang tampak dalam proses penyelidikan ilmuwan mulai dari prosedur pengamatan, metodenya, pola perbincangan, pra anggapan metafisik dan lain sebagainya. Kemudian menilai landasan bagi kesalahan dari sudut pandang logika formal, metodologi praktis dan metafisika.
Bagi Francis Bacon filsafat ialah induk dari berbagai ilmu. Filsafat juga menangani seluruh pengetahuan di berbagai bidang. Menurut Dr. A. C Ewing filsafat dipahami sebagai kebenaran, Tuhan, materi dan kebebasan adalah termasuk pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat.
Falsafat merupakan suatu pengungkap perjuangan manusia tanpa henti dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan ilmiah dan cita-cita politi yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui. Itu lah yang di sampaikan oleh John Dewey.
Pengertian filsafat ialah ilmu yang terdiri dari tiga masalah yaitu 1) masalah keadaan. 2) masalah pengetahuan. 3) masalah nilai. Masalah keadaan itu ia jelaskan mencakup metafisika, manusia, alam dan lainnya. Sedangkan masalah pengetahuan meliputi teori kebenaran, pengetahuan dan logika. Masalah nilai meliputi etika, estetika. Begitu menurut Dr. M. J. Langeveld.
Sekarang kita mencoba memahami menurut pendapat Kattsoff. Ia mengatakan bahwa filsafat adalah berpikir secara kritis, berpikir dalam bentuk yang sistematis, menghasilkan sesuatu yang runtut, berpikir secara rasional dan bersifat komprehensif.

Pengertian Filsafat menurut Filosof Muslim Timur Tengah

Pengertian filsafat secara khusus bagi filosof muslim di Timur Tengah ada beberapa. Pertama kita sajikan pengertian filsafat menurut Al Farabi Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
Kedua definisi filsafat dalam pemikiran Al-Kindi. Al Kindi memahami Filsafat sebagai pengetahuan benar tnetang hakikat segala yang ada sejauh itu mungkin bagi manusia. Ia membagi filsafat menjadi tiga bagian. Di antaranya ialah 1) ilmu fisika yang dalam bahasa arab disebut dengan istilah al ilmu al tabiyyat. al ilmu al tabiyyat dikategorikan olehnya sebagai ilmu tingkatan paling rendah. 2) ilmu matematika yang dikategorikan menjadi ilmu tingkat tengah. Dalam bahasa arab diistilahkan dengan kata al ilmu al riyadil. 3) bagian ini adalah bagian yang terakhir yang disebut dengan ilmu ketuhanan (al-ilmu ar-rububiyyat). Ilmu ini adalah ilmu yang dikategorikan sebagai ilmu yang menduduki tingkatan paling tinggi.
Sedangkan menurut Ibnu Sina. Ia berpendapaat bahwa hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang ada berebeda-beda, bahkan terdapat ada yang hanya “mungkin ada".

Pengertian Filsafat menurut Filosof Indonesia

Pengertian filsafat secara umum berdasarkan pandangan filosof Indonesia kita mulai dari Harun Nasution. Harun Nasution merupakan tokoh pembaharuan Islam Indonesia. Ia merupakan tokoh yang rasional. Ia mendefinisikan filsafat sebagai berfikir menurut tata tertib dengan bebas tak terikat apa pun (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan.
Filosof Indonesia, Prof. Dr. N Driyarkara S. J baginya filsafat adalah perenungan paling dalam tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan.
Sidi Gazalba seorang filosof Indonesia yang juga ahli di bidang fikih tersebut berpendapat bahwa filsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran menganai segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berpikir secara radikal, secara sistematik dan universal.
Terlepas dari pendapat yang telah disampaikan tadi, menurut Notonegoro Filsafat menelaah objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakikat.
Definisi yang disampaikan oleh Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H Juga menarik. Baginya filsafat merupakan ilmu yang menyelidiki segala yang ada secara mendalam. Lebih spesifik ia mengatakan bahwa filsafat merupakan ilmu yang membahas tentang ketuhanan, alam semesta dan manusia. Tujuannya ialah untuk memberikan petunjuk terhadap prilaku manusia. Menghasilkan prilaku yang baik setelah manusia mengetahui.
Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan, falsafah tidak lain merupakan suatu ikhtiar untuk berpikir secara radikal. Dalam arti berpikir dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dengan cara penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha sampai pada kesimpulan universal.
Imam Barnadib pun ikut berkomentar tentang itu. Filsafat ialah pandangan menyeluruh dan sistematis tentang suatu hal. Lalu apa maksud menyeluruh tersebut? Maksudnya ialah filsafat tidak hanya sekedar pengetahuan belaka, akan tetapi suatu pandangan yang dapat menembus sesuatu di balik pengetahuan itu sendiri. Dikatakan sistematis karena filsafat menggunakan berpikir secara teliti, sadar dan teratur sesuai dengan hukum yang ada.
Falsafat sebagai pemikiran untuk mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang mendalam hingga keakar-akarnya, sistematis dan universal. Itulah definisi yang dijelaskan oleh Darmodihardjo. Di samping itu Ir. Putjowijatno memahaminya sebagai sebuah ilmu yang selalu berusaha mencari sebab yang mendalam bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran.
Setelah kita membaca keseluruhan penjelasan tentang pengertian filsafat secara umum, saya berharap definisi di atas dapat memberikan pencerahan dan pemahaman yang bermanfaat bagi pembaca.



[1] Ma'ruf Al Payamani, Islam dan Kebatinan: Studi Kritis Tentang Perbandingan Filsafat Jawa Dan Tasawuf, (Penerbit Ramadhani), h. 346.
Hairus Saleh
Hairus Saleh Akademisi jadi blogger. Blogger menjadi tempat untuk tuangkan berbagai gagasan dan pemikiran.

Post a Comment for "Pengertian Filsafat Secara Umum Lengkap dengan Referensi"

close