2 MANHAJ TAFSIR DAN CONTOHNYA
Pada kesempatan ini penulis akan menjelaskan tentang 2 manhaj tafsir dan contohnya. Di antaranya ialah manhaj atsari dan ra'yi. Manhaj juga dipahami sebagai pendekatan dalam tafsir.
Pembahasan ini menjelaskan bahwa terdapat dua macam pendekatan atau manhaj dalam tafsir yaitu pendekatan informatif (manhaj atsari) dan pendekatan rasional (manhaj ra’yi). Pendekatan atsari (tafsir bil ma’tsur) ialah tafsir yang menjadikan riwayat sebagai sumber utamanya. Sedangkan pendekatan rasional (tafsir bir ra’yi) ialah tafsir yang cara menjelaskannya menggunakan ijtihad dan mengandalkan kemampuan rasio untuk menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an.
Kutipan yang pasti di sini meliputi penukilan dari lima sumber yaitu al-Qur’an, sunnah, pendapat sahabat, pendapat tabi’in dan bahasa. Merujuk kepada sumber-sumber tersebut harus berdasarkan urutannya itu. Jadi tafsir harus sampai kepada kita melalui penukilan itu. Para ahli kemudian membagi pendekatan informatif ini dengan al-Qur’an dengan al-Qur’an, al-Qur’an dengan sunnah Nabi, al-Qur’an dengan pendapat atau penafsiran para sahabat Nabi dan menafsirkan al-Qur’an dengan bahasa.
Sedangkan peran pikiran yang benar di sini ialah masuk kepada lima peran tersebut di atas. Misalkan penafsiran ayat dengan ayat, yang pada awalnya kedua ayat tersebut tidak berkaitan, dengan pendekatan akal yang digunakan maka teks tersebut dapat dikaitkan antara ayat satu dengan ayat lainnya. Pendekatan ini kemudian melahirkan berbagai macam tafsir seperti tafsir Mafatih al-Ghayb karya Fakhr al-Din al-Razi.
Ibnu taimiyah mengatakan: “pengetahuan itu adakalanya berupa penukilan dari orang yang salah dan suci atau pendapat yang berdasarkan dalil yang jelas. Selain itu berarti ngawur dan di tolak, atau berhenti tak dapat disikapi atau diikuti.
Kaidah tentang Manhaj Tafsir
Contoh Pendekatan Atsari
Tafsir al-Qur’an dengan al-Qur’an
Contoh Pendekatan Ra’yi
Mafatih al-Ghayb karya Fakhr al-Din al-Razi
Tulisan tentang 2 manhaj tafsir dan contohnya merupakan rangkuman dari pembahasan di buku tulisan Prof. Salman Harun.
Pembahasan ini menjelaskan bahwa terdapat dua macam pendekatan atau manhaj dalam tafsir yaitu pendekatan informatif (manhaj atsari) dan pendekatan rasional (manhaj ra’yi). Pendekatan atsari (tafsir bil ma’tsur) ialah tafsir yang menjadikan riwayat sebagai sumber utamanya. Sedangkan pendekatan rasional (tafsir bir ra’yi) ialah tafsir yang cara menjelaskannya menggunakan ijtihad dan mengandalkan kemampuan rasio untuk menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an.
Kutipan yang pasti di sini meliputi penukilan dari lima sumber yaitu al-Qur’an, sunnah, pendapat sahabat, pendapat tabi’in dan bahasa. Merujuk kepada sumber-sumber tersebut harus berdasarkan urutannya itu. Jadi tafsir harus sampai kepada kita melalui penukilan itu. Para ahli kemudian membagi pendekatan informatif ini dengan al-Qur’an dengan al-Qur’an, al-Qur’an dengan sunnah Nabi, al-Qur’an dengan pendapat atau penafsiran para sahabat Nabi dan menafsirkan al-Qur’an dengan bahasa.
Sedangkan peran pikiran yang benar di sini ialah masuk kepada lima peran tersebut di atas. Misalkan penafsiran ayat dengan ayat, yang pada awalnya kedua ayat tersebut tidak berkaitan, dengan pendekatan akal yang digunakan maka teks tersebut dapat dikaitkan antara ayat satu dengan ayat lainnya. Pendekatan ini kemudian melahirkan berbagai macam tafsir seperti tafsir Mafatih al-Ghayb karya Fakhr al-Din al-Razi.
Ibnu taimiyah mengatakan: “pengetahuan itu adakalanya berupa penukilan dari orang yang salah dan suci atau pendapat yang berdasarkan dalil yang jelas. Selain itu berarti ngawur dan di tolak, atau berhenti tak dapat disikapi atau diikuti.
Kaidah tentang Manhaj Tafsir
التفسير إما بنقل ثابت أو رأي صائب وما سواهما فباطل.
“Tafsir itu dengan kutipan yang pasti atau pikiran yang benar, selain dari itu salah.”Contoh Pendekatan Atsari
Tafsir al-Qur’an dengan al-Qur’an
أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ
“Dihalalkan bagi kalian binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepada kalian.” (al-Ma’idah ayat 1)
حرِّمَتۡ عَلَیۡکُمُ الۡمَیۡتَۃُ وَ الدَّمُ وَ لَحۡمُ الۡخِنۡزِیۡرِ .........
“Diharamkan bagi kalian memakan bangkai, darah, daging babi...” (al-Ma’idah ayat 3)Contoh Pendekatan Ra’yi
Mafatih al-Ghayb karya Fakhr al-Din al-Razi
Tulisan tentang 2 manhaj tafsir dan contohnya merupakan rangkuman dari pembahasan di buku tulisan Prof. Salman Harun.
Post a Comment for "2 MANHAJ TAFSIR DAN CONTOHNYA"