Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nasionalisme Masyarakat Madura

Tampak cukup banyak sejarah yang terlupakan oleh bangsa sendiri. Tidak sedikit pahlawan kemerdekaan yang tertimbun tanah. Mereka yang tak pernah diingat sedikipun oleh bangsa. Bahkan senjata yang menjadi salah satu senjata hebat –celurit- dari Sebrang surabaya pun ikut tertepis jauh dari nilai perjuangan dan bahkan berubah statusnya menjadi senjata yang begitu hina dan menakutkan. Ini lah pembelokan sejarah yang harus segera diluruskan.

Gerakan penolak penindasan dan penjajahan yang dipelopori sakera merupakan bukti nyata tentang keterlibatan secara intens masyarakat Madura dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Membangun manusia yang manusiawi melalui falsafah arek lancor yang sudah tertanam dalam diri masyarakat Madura juga merupakan sumbangan besar terhadap perkembangan bangsa Indonesia.

Selain itu, keterlibatan para kiai dan masyarakat dalam mencetak kaum intelektual yang kritis dan hidup, tidak kering dari nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan, melalu pondok pesantren dan pendidikan ke tingkat pendidikan setinggi mungkin merupakan langkah strategis yang sangat menentukan masa depan bangsa.

Tidak hanya itu, semangat pengaplikasian Pancasila sebagai landasar dasar bangsa ini sudah masyarakat Madura usahakan melalui pengakuan, pelaksanaan dan perlindungan terhadap tuhan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradap dan seterusnya. Hidup damai bersama masyarakat beda agama, kultur, ras dan sebagainya sudah mereka laksanakan dengan baik, terbukti dengan berdekatannya gereja dengan masjid dan tetap utuhnya tempat sembahyang orang Budha yang ada di pesisir talang siring yang terdapat di Pamekasan. Itu semua tercantum dalam falsafah arek lancor kebanggaan masyarakat Madura yang berdiri tegar di tengah kota Pamekasan.
Hairus Saleh
Hairus Saleh Akademisi jadi blogger. Blogger menjadi tempat untuk tuangkan berbagai gagasan dan pemikiran.

Post a Comment for "Nasionalisme Masyarakat Madura"

close