Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peran Seni dalam Islam: Desain Lantai Kaca Istana Nabi Sulaiman

https://sabdakhairuss.blogspot.com/ Nabi Sulaiman dengan ratu saba (Bilqis) mengungkap kejadian luas biasa di bidang seni. Kisah tersebut mendeskripsikan secara luar biasa tentang peran seni dalam mempengaruhi pola pikir bahkan keyakinan seseorang. Desain lantai Nabi Sulaiman yang terbuat dari kaca yang mengkilau, telah mampu membuat ratu Bilqis pindah agama.
Al-Quran membahas kisah tersebut tepatnya pada surat al-Naml ayat 15-44. Dalam ayat ini, dikisahkan bahwa Ratu Saba’ mengunjungi Nabi Sulaiman dalam suatu kunjungan yang penuh dengan simbolisme. Kunjungan tersebut tidak lain adalah kunjungan dunia pagan ke dunia kenabian. Sang ratu memasuki istana dan menyeberangi lantai yang sebenarnya terbuat dari bahan-bahan yang memantul sehingga terlihat seperti air. Sang ratu sangat yakin bahwa itu adalah air sehingga dia pun mengangkat roknya, menentang kebiasaan masyarakat, kemudian sang Nabi memberitahukan kepadanya bahwa itu hanyalah sebuah sharh, areal yang terbuat dari kaca. 
Pada kejadian tersebut, ratu sangat terpesona dengan keindahan dan kedetailan desain lantai kaca istana Nabi Sulaiman, hingga membuat ratu tidak mampu membedakan apa yang tampak nyata dengan apa yang benar-benar nyata. Hal ini terkait dengan keyakinan ratu Bilqis bahwa bisa saja keyakinannya tentang agama yang ia peluk hanya berkaitan dengan hal-hal yang tampak nyata, bukan apa yang benar-benar nyata sebagaimana dijelaskan oleh Oliver Leaman dalam Estetika Islam. Begitu terkesannya Bilqis terhadap desain tersebut hingga membuat keputusan yang menentukan dalam kehidupan dan agamanya. Ia mengakui kesalahannya dan mengakui agama Sulaiman.
Desain lantai kaca yang tampak seperti air merupakan gambaran tentang syirik dari sudut pandangan monoteisti. Objek lahiriah lebih terlihat masuk akal sebagai Tuhan daripada wujud gaib, karena yang lahir bisa dilihat, sedangkan yang gaib tidak bisa dilihat. Namun apa yang secara dhahir tampak mirip seperti tampak kuat, berkuasa dan berpengaruh hanyalah penampilan yang tidak didasari atas kenyataan. Lantai kaca yang tampak sebagai air, bukanlah air sebagaimana penampakannya. Sama halnya dengan tuhan-tuhan kaum pagan yang tampak sebagai Tuhan, namun sebenarnya bukan. Apa yang dialami oleh Bilqis sama halnya dengan ketika ada seseorang dalam ruang gelap, ia tidak bisa melihat apapun seperti di ruang yang gelap, jika ia tertipu pada keindahan seni pada lantai itu, maka ia tidak menyadari situasi sebenarnya. Sejak itulah ia menyadari bahwa pengalaman-pengalaman indrawi terbatas pada ruang kecil.
Deskripsi di atas menjelaskan bahwa seni dapat mempengaruhi diri seseorang bahkan hingga pada sikap keagamaannya. Pada kisah ini tampak jelas bahwa seni yang tampak pada sharh telah mampu mempengaruhi Bilqis. Hal ini sejalan dengan pendapat Suhrawardi yang mengatakan bahwa seni sangat penting dan jauh daripada sekedar aspek dekorasi. Sebaliknya, seni menggambarkan jalan utama menuju kebenaran dan tanpa seni, cakupan pertumbuhan spiritual akan sangat terbatas. 

Hairus Saleh
Hairus Saleh Akademisi jadi blogger. Blogger menjadi tempat untuk tuangkan berbagai gagasan dan pemikiran.

Post a Comment for "Peran Seni dalam Islam: Desain Lantai Kaca Istana Nabi Sulaiman"

close