Mengapa Harus Istilah Falsafah, bukan Filsafat?
Oleh Hairus Saleh
Mahasiswa Falsafah Islam UIN Syarif
Hidayatullah
Mengapa di blog ini dan di berbagai tulisan
di luar blog ini penulis selalu menggunakan istilah falsafah ataufalsafat? mengapa tidak menggunakan istilah filsafat sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang termaktub dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia? Apa sebenarnya di balik semua ini?
Secara bahasa falsafah berasal dari bahasa
Yunani, philo dan sophia yang berarti cinta akan kebijakan atau
kebenaran, sebagaimana dijelaskan dalam pengertian falsafah yang pernah
disajikan di pembahasan sebelumnya. Akan tetapi, di Indonesia tidak disebut
dengan istilah philosophia, karena memang bangsa Yunani atau yang
berbasa Yunani tidak pernah berhubungan langsung dengan warga Indonesia.
Penyebaran falsafah di seluruh pelosok dunia,
melalui Mesir, Persia, Syiria dan negara di bawah kekuasaan Alexander. Baru
kemudian dari Mesir, Syiria dan Persia itu, falsafah berhubungan dengan dunia
Islam, pada waktu ekspansi Islam atau islamisasi dunia. Di tangan Islam,
istilah philosophia berubah menjadi falsafah. Kemudian, dari islam ini
lah bangsa Indonesia pertamakali mengenal istilah falsafah. begitulah pendapat saya.
Kata filsafat dalam istilah bahasa Indonesia
berawal dari bahasa Arab, yaitu falsafa, yang timbangannya ialah fa’lala,
fa’lala dan fi’lal bukan berasal dari bahasa Inggris. Alasannya,
bahwa bahasa Arab lebih awal memengaruhi bahasa Indonesia dibandingkan dengan
bahasa Inggris. Kata benda dari falsafa itu ialah falsafah dan filsaf.
Oleh karena itu, seharusnya bukan kata filsafat yang digunakan, tetapi falsafah
atau falsafat. Kalau berasal dari bahasa Inggris itu tidak mungkin, karena
bahasa Inggris menggunakan istilah philosophy. Sehingga kata filsafat
dalam bahasa Indonesia merupakan suatu istilah yang tidak tepat, terdapat
kesimpangsiuran, karena merupakan gabungan antara istilah bahasa Arab dengan
bahasa Inggris yaitu fat (bahasa Arab) dan fil (dari bahasa Inggris).
Post a Comment for "Mengapa Harus Istilah Falsafah, bukan Filsafat?"