Manifestasi Tuhan dalam Celurit
Tuhan dalam pandangan masyarakat Madura
merupakan sosok yang sangat sakral. Keberadaannya tidak dapat diganggu gugat.
Tidak boleh satu pun masyarakat yang menafikan keberadaan-Nya. Ia adalah
"pangeran" yang mengatur seluruh alam dan yang mempunyai kekuasaan
penuh terhadap alam semesta.
Baca juga :
Celurit dan Perjuangan Kemanusiaan
Sekilas tentang Arek Lancor
Baca juga :
Celurit dan Perjuangan Kemanusiaan
Sekilas tentang Arek Lancor
Karena Tuhan merupakan sosok yang mempunyai
kekuasaan penuh terhadap alam termasuk juga manusia, masyarakat Madura
memosisikan-Nya pada titik tertinggi dari kehidupan. Ia adalah tujuan akhir
dari hidup manusia. Oleh karena itu, di setiap langkah dan amal perbuatan
mereka selalu dikaitkan dengan Tuhan. Tidak ada perbuatan yang tidak ditujukan
pada Tuhan yang maha esa.
Tuhan itu merupakan Tuhan yang Maha Esa. Ia
tersirat di setiap ujung arek lancor yang menjulang ke atas. Ujung itu adalah
ujung terakhir dan teratas yang merupakan titik temu dari seluruh aktivitas
arek lancor.
Kalau diperhatikan monumen Arek Lancor
(celurit) yang berdiri tegap gagah dan berani, di Pamekasan. Tampaklah Tuhan
yang dianut masyarakat Madura ialah Tuhan yang Maha Esa, karena satu arek
lancor (celurit) hanya mempunyai satu ujung. Lima arek yang berjejer kokoh
tampaknya menggambarkan lima dasar keagamaan yang selalu dijadikan pegangan,
yaitu rukun islam, karena pendiri kabupaten ini adalah muslim dan masyarakatnya
rata-rata adalah muslim. Tetapi meskipun mereka muslim, mereka tetap menerima
dan menghargai penganut agama lain. Ini terlihat kehidupan yang damai antar
umat beda agama.
Bagi masyarakat Madura konsep ketuhanan itu, merupakan konsep yang melandasi seluruh hidupnya. Dengan demikian seluruh pembahasan dan langkah-langkah lainnya juga dilandaskan pada ketuhanan. Karena seluruh hidupnya dilandaskan pada Tuhan dan Tuhan itu sendiri mengajarkan pada manusia tentang kasih dan sayang yang berdaskan atas cinta yang tulus, maka masyarakat Madura pun akan bertingkah sebagaimana akhlak Tuhan yang dilandaskan pada cinta. Inilah alasan mengapa orang Madura cenderung cinta damai. Jika prilaku orang Madura tidak sesuai dengan filosofii tersebut, maka jiwa kemaduraannya masih diragukan.
1 comment for "Manifestasi Tuhan dalam Celurit"
http://abbach.wordpress.com/2012/04/03/pancasila-sebagai-dasar-negara/